Beberapa bulan ini, setiap mestruasi, aku mengalami rasa sakit yang sangat amat sakit. Entah kenapa dan entah bagaimana, aku tidak bisa mengatasi rasa sakit yang sebelumnya belum aku rasakan. Aku sedikit mengalami ketakutan menghadapi hari-hari ini. Disatu sisi aku berharap aku bisa kuat menjalaninya, rasa sakit itu, muntah-muntahnya, dsbnya.... dan ternyata harus terulang lagi. Aku belum sempat ke dokter untuk periksa apakah ada penebalan pada rahimku atau adakah kista atau tidak ada apa-apa. Aku berharap tidak ada apa-apa, atau hanya penebalan pada rahim.
Siang itu aku tidak bisa bekerja seperti biasanya. Rasa sakitnya terus berlangsung, entah bagaimana menyiasati supaya aku lupa sakitnya. Tidur? tidak ngefek...nafas sudah rasanya kayak orang kehabisan nafas, panas dingin, lemas, otot kaku. Waow...derita banget. Aku sempat ingat dengan alm bu Diah, jemaat di gerejaku. Sebulan yang lalu, ketika aku sakit, aku teringat beliau, teringat rasa sakit beliau kalau kemoterapi itu. Pasti lebih sakit dari deritaku. Aku belajar, ada banyak orang yang mengalami kesakitan. Aku jadi mengerti rasanya. Tidak bisa menghilangkan rasa sakit itu dengan semangat, susah...perjuangan yang berat untuk mengalihkan mindset kita sementara raga kesakitan. Sangking sakitnya aku mencoba untuk sms suster dan minta waktu untuk periksa / berobat. Akhirnya malam harinya aku pergi ke dokter Ariawan untuk periksa.
Hasilnya.........
Sebelah kanan di bagian belakang rahimku terdapat kista. Lagi-lagi...aku bersikap tenang. Ga terkejut kek, ga stress atau shok... ga tau kok tenang aja nerima itu, heran aku sama diriku. (mungkin aku ini orang aneh). Dokter bilang tidak ada obat yang bisa menghilangkan kista itu. Lihat bulan depan chek-up lagi, apakah membesar atau tidak. Dokter hanya memberi obat anti nyeri aja. Ya, sebelah kanan belakang memang terasa sakit, seperti orang kalo boyokan. At home, i tell my mom....she say...kita berdoa aja minta kesembuhan. Selama siang tadipun ketika aku kesakitan, mama dan papaku berdoa...
Semalam dalam tidur aku tidak bisa tidur karena sakit masih sedikit menyerang. Agak pagi aku merasa ada yang keluar banyak. Bocor deh... hehehe. Waktu mandi aku ya tiba-tiba nyanyi gini :
Dihapuskan kistaku
hanya oleh darah Yesus
Aku pulih dan sembuh
hanya oleh darah Yesus
o darah Tuhanku
sumber pembasuhku
pulihlah hidupku
hanya oleh darah Yesus.
Aku percaya kistaku pasti dihapuskan oleh darah Yesus. Entah bagaimana caranya. Aku yakin dan percaya penuh. Sudah wes aku serahkan pada Tuhan saja. Begitulah kata hatiku, iman dan percayaku. Kalaupun aku harus mengalami lagi, aku harus kuat, dalam nama Yesus.
Catatan :
Dalam penderitaan aku belajar banyak hal.
Belajar menyerahkan diri pada Tuhan
Belajar jika orang lain menderita ya begini ini rasanya
Emosi dan rasa sakit itu...
Belajar bahwa Tuhan tetap ada
Belajar bersyukur bahwa semua ini boleh terjadi dalamku untuk suatu kebaikan. (Bahkan kebaikan yang bagaimana aku masih tidak mengerti...Tuhan susah ditebak, pokoknya kebaikan titik deh).
Kista ada ataupun tidak ada....just thank you Lord.
(wong gila mugnkin aku ini, ada Kista, terima kasih Tuhan...biarin aja ah...pemilik tubuhku juga Tuhan)
Siang itu aku tidak bisa bekerja seperti biasanya. Rasa sakitnya terus berlangsung, entah bagaimana menyiasati supaya aku lupa sakitnya. Tidur? tidak ngefek...nafas sudah rasanya kayak orang kehabisan nafas, panas dingin, lemas, otot kaku. Waow...derita banget. Aku sempat ingat dengan alm bu Diah, jemaat di gerejaku. Sebulan yang lalu, ketika aku sakit, aku teringat beliau, teringat rasa sakit beliau kalau kemoterapi itu. Pasti lebih sakit dari deritaku. Aku belajar, ada banyak orang yang mengalami kesakitan. Aku jadi mengerti rasanya. Tidak bisa menghilangkan rasa sakit itu dengan semangat, susah...perjuangan yang berat untuk mengalihkan mindset kita sementara raga kesakitan. Sangking sakitnya aku mencoba untuk sms suster dan minta waktu untuk periksa / berobat. Akhirnya malam harinya aku pergi ke dokter Ariawan untuk periksa.
Hasilnya.........
Sebelah kanan di bagian belakang rahimku terdapat kista. Lagi-lagi...aku bersikap tenang. Ga terkejut kek, ga stress atau shok... ga tau kok tenang aja nerima itu, heran aku sama diriku. (mungkin aku ini orang aneh). Dokter bilang tidak ada obat yang bisa menghilangkan kista itu. Lihat bulan depan chek-up lagi, apakah membesar atau tidak. Dokter hanya memberi obat anti nyeri aja. Ya, sebelah kanan belakang memang terasa sakit, seperti orang kalo boyokan. At home, i tell my mom....she say...kita berdoa aja minta kesembuhan. Selama siang tadipun ketika aku kesakitan, mama dan papaku berdoa...
Semalam dalam tidur aku tidak bisa tidur karena sakit masih sedikit menyerang. Agak pagi aku merasa ada yang keluar banyak. Bocor deh... hehehe. Waktu mandi aku ya tiba-tiba nyanyi gini :
Dihapuskan kistaku
hanya oleh darah Yesus
Aku pulih dan sembuh
hanya oleh darah Yesus
o darah Tuhanku
sumber pembasuhku
pulihlah hidupku
hanya oleh darah Yesus.
Aku percaya kistaku pasti dihapuskan oleh darah Yesus. Entah bagaimana caranya. Aku yakin dan percaya penuh. Sudah wes aku serahkan pada Tuhan saja. Begitulah kata hatiku, iman dan percayaku. Kalaupun aku harus mengalami lagi, aku harus kuat, dalam nama Yesus.
Catatan :
Dalam penderitaan aku belajar banyak hal.
Belajar menyerahkan diri pada Tuhan
Belajar jika orang lain menderita ya begini ini rasanya
Emosi dan rasa sakit itu...
Belajar bahwa Tuhan tetap ada
Belajar bersyukur bahwa semua ini boleh terjadi dalamku untuk suatu kebaikan. (Bahkan kebaikan yang bagaimana aku masih tidak mengerti...Tuhan susah ditebak, pokoknya kebaikan titik deh).
Kista ada ataupun tidak ada....just thank you Lord.
(wong gila mugnkin aku ini, ada Kista, terima kasih Tuhan...biarin aja ah...pemilik tubuhku juga Tuhan)
Komentar
Posting Komentar