Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

dandu n dansa, end love story

Benih cinta itu tidak dapat kami tumbuhkan kembali. Benih itu terpaksa rusak dan kami tidak dapat menanamnya kembali hingga tanah itu gembur. Benih itu awalnya bertekad tumbuh tetapi cuaca tidak mendukungnya. Benih itu tidak bisa tumbuh. ..... Dansa bertanya dalam hati mengapa harus terjadi seperti ini. Cinta yang terjalin harus direnggangkan Tidak bisa berbuat apa-apa Sekali lagi Dansa gagal mendapatkan cinta Cinta yang dikiranya bertumbuh dengan tulus tidak berjalan baik Bukan karena pengkhianatan Bukan karena sudah tidak cinta lagi Hal yang rumit kerap menghentikan cinta itu bertumbuh Dandu dan Dansa saling mencintai Tetapi mereka dilarang Dansa selalu bertanya kapan dia bisa merasakan kisah cinta? Kisah ini seharusnya berjalan dengan baik, wajar... Tetapi... Dansa  tidak bisa menyalahkan Dandu Dansa mengerti posisi Dandu Apakah Dandu mengerti posisi Dansa? Dandu dan Dansa akan saling tersakiti Ah....andai mereka tahu bahwa cinta Dandu dan Dansa itu tulus

Tetap ku Percaya

Disaat hidupku seakan tak berdaya Namun ku tetap kuatkan hatiku Karena ku tahu hidupku dalam tanganMu Pengharapanku hanya kepadaMu Tetap ku percaya tetap ku melihat Kau bekerja menurut caraMu Tetap ku percaya tetap ku berharap Kau berkuasa di dalam hidupku Tetap ku percaya tetap ku melihat 2x Kau bekerja di dalam caraMu

Kegagalan dan Kelemahanku

Aku bukannya orang yang suci... Kerap kali aku selalu jatuh dalam dosa. Entah kenapa aku seperti terbius masuk ke dalam lobang yang sama. Berjanji dan mengingkarinya. .......... Kesalahan dan kegagalan terbesar yang aku buat. Aku ingin bebas tetapi tetap saja aku terseret. ......... Hal yang lain, aku lemah dalam finansial. Aku tidak pernah kaya. Bahkan pernah ada kesempatan aku bisa mendapatkan uang banyak, tetapi hal itu malah membuatku rugi banyak. Dan dua tiga kali mungkin lebih hal itu terjadi. Aku jadi takut menerima order atau kesempatan yang bisa mendapatkan keuntungan banyak. Aku takut malah aku jadi rugi. Keuntungan itu yang memakan habis diriku sehingga aku rugi. (menulis hal ini membuat aku menangis dan merasa rendah) Yah itulah yang aku rasakan...aku merasa jadi orang yang hanya bisa dibatas secukupnya dan menikmati secukupnya. Terkadang terbesit dalam pikiran akan orang-orang yang tidak beruntung, yang hidupnya jauh lebih berkekurangan, banyak masalah dan t

Sang Ayam

Ketika aku membuka dan membaca lagi blog ini. Pada tulisan sebelumnya adalah tentang Belajar dari Ayam. Aku jadi teringat dengan patung ayam dari marmer putih yang diberikan oleh Dandu (Boy). Menurut dia, patung bentuk ayam yang paling bagus daripada patung yang lain. Aku bilang bagus juga apapun bentuknya (dasar orang seni semua dibilang bagus hahaha). Ketika aku menaruhnya di bufet ranjang...hmm..ayam ini mengingatkanku pada Simon Petrus. Walaupun kebetulan yang memberi patung ini juga bernama Simon. Ayam...aku belajar dari peristiwa Simon Petrus, dimana engkau berkokok 3x yang menandakan bahwa Simon telah menyangkal Gurunya. Ingatkan aku pula supaya aku pun tak melakukan hal yang sama dengan Simon Petrus waktu itu. Ingatkan aku supaya aku tak menjauh dari Tuhanku. Ingatkan aku akan kasih setiaNya, akan pengorbananNya.... Ingatkan aku pula untuk selalu mengucap syukur. Terima kasih buat Simon (Dandu) yang telah memberiku ayam ini. Akan kusimpan selalu pemberianmu...