Yesus sekarang mempunyai banyak kekasih di kerajaan sorga-Nya,
tetapi hanya beberapa pemikul salib-Nya.
Dia mempunyai banyak orang yang menginginkan kenyamanan,
tetapi hanya sedikit yang menginginkan cobaan.
Dia menemukan banyak teman di meja-Nya,
tetapi hanya sedikit yang ikut penyangkalan diri-Nya.
Semua ingin bersukacita bersama-Nya,
tetapi hanya sedikit yang bersedia untuk menanggung sesuatu bagi-Nya atau bersama-Nya.
Banyak yang mengikut Yesus ke pemecahan roti,
tetapi hanya sedikit yang mau ikut ke peminuman dari cawan penderitaan-Nya.
Banyak yang mengagumi mujijat-mujijat-Nya,
tetapi hanya sedikit yang mengikuti kehinaan dari salib-Nya.
Banyak yang mengasihi Yesus selama kesusahan-kesusahan tidak terjadi.
Banyak yang memuji Yesus dan memuliakan-Nya,
selama mereka menerima kenyamanan-kenyamanan dari-Nya.
Tetapi kalau Yesus menyembunyikan diri-Nya sendiri,
dan meninggalkan mereka hanya sebentar saja,
mereka akan mengeluh atau akan merasa kecewa.
_______________________________________________________________________________________
Puisi ini menggambarkan dengan baik betapa buruknya jika kita berjumpa dengan Yesus hanya di depan salib-Nya dan hanya menadahkan tangan untuk menerima setiap berkat yang menetes dari situ saja. Kita harus terus mencoba mengalami perjumpaan di dalam salib-Nya dan di belakang salib-Nya. Secara utuh kita mengenal Yesus, tidak hanya sekedar mengenal kasih-Nya dan berkat2-Nya tetapi lebih dari itu lewat pengorbanan-Nya, penderitaan-Nya...untuk apa? untuk menyelamatkan kita orang yang berdosa ini. Dan supaya kita hidup oleh-Nya dan dalam kasih-Nya di dunia ini. Roh Kudus akan memampukan kita.
Komentar
Posting Komentar