Minggu akhir di bulan Mei 2014, tak terasa waktu begitu cepat.
Banyak hal-hal yang harus dikerjakan dan harus diselesaikan.
Banyak rencana-rencana yang harus diwujudkan.
Ada suatu waktu dimana apa yang sudah kita rencanakan tak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Hari itu aku masih harus menyelesaikan sebuah undangan NAT. Kamis itu sudah kurencanakan aku memfokuskan waktuku untuk membuat undangan tersebut. Tetapi hari itu berkata lain...
Rosa tiba-tiba masuk RS Ibu dan Anak. Mau ga mau, aku dan mama pergi ke sana.
Jadi pekerjaan itu ku-pending dulu, di kepala sudah kuatur apa-apa saja yang harus kukerjakan kalau pulang nanti dan bertemu dengan meja komputer. Tetapi menunggu di rumah sakit memang pekerjaan yang sangat berat apalagi jika pemandangannya tidak ada hanya berupa tembok. Satu-satunya yang menyenangkan jiwa adalah melihat bayi-bayi dalam kereta yang lalu lalang. Atau mendengar tangisan mereka adalah simfoni terindah. Aku tidak tahu bagaimana pengalaman suster yang menjaga disana selama berhari-hari melihat wajah bayi-bayi mungil, mendengar suara mereka untuk minta susu atau bahkan ingin bertemu dengan sang ibu. Apakah aku akan menjadi seorang ibu ya? hmmm...aku akan mencintai anakku, buah hatiku itu. Ah dunia akan terasa indah bila ada kehadiran bayi mungil. Welcome to the world baby... :)
Balik lagi ke acara penyusunan waktu, aku menduga bahwa aku sepertinya tidak bisa membuat rnungan warta jemaat, maka aku menyampaikan via SMS ke Niken. Mungkin bisa diambilkan dari buku renungan lain. Aku juga harus ke rumah Charlie untuk mengambil editan photo clip. Well, dia sangat berjasa sekali. Jadi aku atur waktuku sedemikian rupa, kalau aku ke rumah Charlie dulu kemudian menjemput mama untuk pulang selagi kakakku juga mau pulang untuk mandi dan ambil baju.
Sudah lama aku tidak menyusuri jalan menuju rumah Charlie...yah sepertinya ada perubahan disana sini. Dan ternyata begitu juga dengan rumahnya. Secara aku melihatnya hari dari ruang tamu saja. Papa mamanya sehat-sehat, dan ada adiknya juga. Agak lama aku di rumah Charlie karena harus edit lagi. Pulang pun dengan penuh kelelahan dan mencoba untuk semangat tetapi hanya separuh yang tersisa. Mengerjakan undangan rasanya harus berhenti untuk segera tidur.
Jumat dengan harapan konsentrasi penuh aku mengerjakan. Setelah itu aku selesai dengan undangan, aku mencoba apakah aku akan dapat mengerjakan renungan warta? Sudah beberapa hari yang lalu aku berpikir dan bergumul untuk renungan ini. Sepertinya sia-sia bila hal itu tidak dikerjakan. Maka aku mencoba kembali untuk menyusun kalimat demi kalimat. Malamnya akhirnya bisa selesai...dan ya...ada rasa kelegaan. Ada rasa senang bahwa Tuhan tidak meninggalkanku, Ia memampukanku untuk mengerjakan semua ini sampai tuntas, walaupun harinya dan waktunya sangat mepet.
Dan ketika aku mermbaca renungan Warungsatekamu.org ada yang menguatkan juga kata-katanya.
"Ketika Allah memanggil untuk suatu tugas, Dia juga memberikan kuasa-Nya untuk menyelesaikan tugas itu"
Memanggil dan menyelesaikan, 2 kata ini yang digarisbawahi. Dalam pelayanan apapun, kalo Allah sudah memanggil kita, maka kita diharapkan untuk bertanggungjawab terhadap pemanggilan tersebut. Kita harus taat dan turut perintahnya. Bagaiamana bila perintah atau panggilan tersebut adalah hal yang tidak ingin kita lakukan atau kita takut lakukan karena keterbatasan kemampuan kita. Tenang saja, Allah berjanji untuk memberikan kuasaNya kepada kita untuk kita dapat menyelesaikan tugas tersebut. Lantas apakah yang selama ini kita lakukan selalu dengan meminta kekuatan Tuhan atau kekuatan kita sendiri? Kiranya kita selalu mengingat bahwa semua yang ada dalam kehidupan kita adalah bukan hasil usaha kita sendiri, itu adalah pemberian Allah.
Komentar
Posting Komentar