9 Juli 2014
adalah hari bersejarah dan yang ditunggu-tunggu oleh bangsa Indonesia.
Hari ini kami menggunakan hak kami sebagai warga negara Indonesia yaitu hak pilih untuk memilih pemimpin negara kami selanjutnya.
Tahun ini dengan sistem yang rupanya berbeda dari sistem-sistem sebelumnya, rupanya banyak memberikan semangat dan dorongan untuk bersaing mencalonkan pemimpin-pemimpin yang menurut masing-masing orang adalah yang terbaik.
Pilihan dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dipersempit menjadi 2 pilihan. Dan masing-masing pasangan mengkampanyekan visi misi mereka terhadap negeri ini. Masing-masing mempunyai karakter yang berbeda dan dari 2 generasi yang berbeda.
Aku telah memilih!
ya aku telah memilih....
dan kalaupun pilihanku tidak menjadi pemimpin negara...
aku tetap memilih untuk menjadikan diriku pemimpin bagi diriku sendirimenjadi lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Perlu diketahui untuk memimpin diri sendiri sangat berat ketimbang memimpin orang lain.
Aku tetap akan menghormati pemimpin yang baru. Karena aku percaya bahwa Tuhan yang mengijinkan bahwa pemimpin tersebut yang akan memimpin Indonesia.
Kita harus tetap mendoakan mereka, mendoakan akan setiap langkah yang harus mereka ambil. Aku percaya Tuhan memakai siapapun untuk mewujudkan kehendakNya.
Ada satu postingan di Facebook dari salah satu dosen DKV-ku.
MENGAWAL HATI NURANI
Pada hari ini kita belajar menentukan pilihan kita
Pada hari kemarin kita belajar memperjuangkan pilihan kita.
Pada hari ini kita belajar mengendalikan diri dan pikiran kita
Pada hari kemarin kita belajar memicu dan memacu gagasan kita.
Pada hari ini kita belajar legowo melihat realita
Pada hari kemarin kita belajar mengubah mimpi menjadi realita.
Pada hari ini kita kembali belajar bergandengan sebagai saudara
Pada hari kemarin kita belajar berkompetisi untuk menjadi juara.
Pada hari ini kita belajar memilih dengan hati nurani
Pada hari esok kita mengawal pilihan hati nurani dengan gagah berani.
Pada hari ini kita belajar menjadi bangsa yang besar
Pada hari esok kita belajar menjadi anak bangsa yang terhormat, bermartabat, dan berjiwa besar.
negeri damai, 9 Juli 2014 di 17:59 wib
Yohanes Moeljadi Pranata
adalah hari bersejarah dan yang ditunggu-tunggu oleh bangsa Indonesia.
Hari ini kami menggunakan hak kami sebagai warga negara Indonesia yaitu hak pilih untuk memilih pemimpin negara kami selanjutnya.
Tahun ini dengan sistem yang rupanya berbeda dari sistem-sistem sebelumnya, rupanya banyak memberikan semangat dan dorongan untuk bersaing mencalonkan pemimpin-pemimpin yang menurut masing-masing orang adalah yang terbaik.
Pilihan dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dipersempit menjadi 2 pilihan. Dan masing-masing pasangan mengkampanyekan visi misi mereka terhadap negeri ini. Masing-masing mempunyai karakter yang berbeda dan dari 2 generasi yang berbeda.
Aku telah memilih!
ya aku telah memilih....
dan kalaupun pilihanku tidak menjadi pemimpin negara...
aku tetap memilih untuk menjadikan diriku pemimpin bagi diriku sendirimenjadi lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Perlu diketahui untuk memimpin diri sendiri sangat berat ketimbang memimpin orang lain.
Aku tetap akan menghormati pemimpin yang baru. Karena aku percaya bahwa Tuhan yang mengijinkan bahwa pemimpin tersebut yang akan memimpin Indonesia.
Kita harus tetap mendoakan mereka, mendoakan akan setiap langkah yang harus mereka ambil. Aku percaya Tuhan memakai siapapun untuk mewujudkan kehendakNya.
Ada satu postingan di Facebook dari salah satu dosen DKV-ku.
MENGAWAL HATI NURANI
Pada hari ini kita belajar menentukan pilihan kita
Pada hari kemarin kita belajar memperjuangkan pilihan kita.
Pada hari ini kita belajar mengendalikan diri dan pikiran kita
Pada hari kemarin kita belajar memicu dan memacu gagasan kita.
Pada hari ini kita belajar legowo melihat realita
Pada hari kemarin kita belajar mengubah mimpi menjadi realita.
Pada hari ini kita kembali belajar bergandengan sebagai saudara
Pada hari kemarin kita belajar berkompetisi untuk menjadi juara.
Pada hari ini kita belajar memilih dengan hati nurani
Pada hari esok kita mengawal pilihan hati nurani dengan gagah berani.
Pada hari ini kita belajar menjadi bangsa yang besar
Pada hari esok kita belajar menjadi anak bangsa yang terhormat, bermartabat, dan berjiwa besar.
negeri damai, 9 Juli 2014 di 17:59 wib
Yohanes Moeljadi Pranata
Komentar
Posting Komentar