Aku mengasihimu
bukan hanya karena seperti apa keadaanmu,
tetapi karena seperti apa aku
saat aku bersamamu.
Aku mengasihimu,
bukan hanya karena segala
yang telah kau perbuat untuk dirimu,
tetapi karena segala
yang engkau perbuat untukku.
Aku mengasihimu
karena telah menjadi bagian dari diriku
yang engkau tunjukkan.
Aku mengasihimu
karena engkau menaruh tanganmu
ke dalam hatiku yang sesak,
dan menyampaikan
segala hal yang bodoh dan lemah
yang kau tak dapat
melihatnya dengan jelas,
dan untuk keluar
ke dalam terang
di mana semua yang indah ada
yang tak seorang pun telah melihatnya,
dan cukup sulit untuk menemukannya.
Aku mengasihimu sebab engkau
menolongku untuk membuat
lembaran hidupku
bukan tempat penginapan
tetapi sebuah kuil.
Karena karya itu setiap harinya
bukanlah celaan
melainkan sebuah lagu.
(unknown)
dari buku "Doing what comes spiritually" Melakukan Buah Roh; John M. Drescher; BPK Gunung Mulia, hal.35-36
Dalam buku ini dikatakan puisi ini bercerita tentang kasih yang mengubah. Kita menolong orang lain bila kita mengasihi mereka seperti apa adanya dan menolong mereka menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan. "Melihat orang lain dengan mata Yesus", ya terkadang memang susah untuk melakukan demikian. Terkadang, mata jasmani ke-aku-an kita lebih mendominasi. Sehingga kasih itu menjadi tak terlihat.
Aku belajar hal itu, dan sekarang masih belajar, bagaimana melihat orang lain dengan mata Yesus. Pernah tiba-tiba itu seperti ada sesuatu yang lain, rasa yang lain tumbuh, sebuah kasih yang tidak seperti biasanya. Kasih yang kebih besar walaupun tidak dapat menyamai kasih Yesus yang besarrrrr bangetttt. Kasih itu begitu lembut tetapi begitu besar kuasanya. Ya, itu ketika aku mencoba melihatnya dari mata Yesus.
bukan hanya karena seperti apa keadaanmu,
tetapi karena seperti apa aku
saat aku bersamamu.
Aku mengasihimu,
bukan hanya karena segala
yang telah kau perbuat untuk dirimu,
tetapi karena segala
yang engkau perbuat untukku.
Aku mengasihimu
karena telah menjadi bagian dari diriku
yang engkau tunjukkan.
Aku mengasihimu
karena engkau menaruh tanganmu
ke dalam hatiku yang sesak,
dan menyampaikan
segala hal yang bodoh dan lemah
yang kau tak dapat
melihatnya dengan jelas,
dan untuk keluar
ke dalam terang
di mana semua yang indah ada
yang tak seorang pun telah melihatnya,
dan cukup sulit untuk menemukannya.
Aku mengasihimu sebab engkau
menolongku untuk membuat
lembaran hidupku
bukan tempat penginapan
tetapi sebuah kuil.
Karena karya itu setiap harinya
bukanlah celaan
melainkan sebuah lagu.
(unknown)
dari buku "Doing what comes spiritually" Melakukan Buah Roh; John M. Drescher; BPK Gunung Mulia, hal.35-36
Dalam buku ini dikatakan puisi ini bercerita tentang kasih yang mengubah. Kita menolong orang lain bila kita mengasihi mereka seperti apa adanya dan menolong mereka menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan. "Melihat orang lain dengan mata Yesus", ya terkadang memang susah untuk melakukan demikian. Terkadang, mata jasmani ke-aku-an kita lebih mendominasi. Sehingga kasih itu menjadi tak terlihat.
Aku belajar hal itu, dan sekarang masih belajar, bagaimana melihat orang lain dengan mata Yesus. Pernah tiba-tiba itu seperti ada sesuatu yang lain, rasa yang lain tumbuh, sebuah kasih yang tidak seperti biasanya. Kasih yang kebih besar walaupun tidak dapat menyamai kasih Yesus yang besarrrrr bangetttt. Kasih itu begitu lembut tetapi begitu besar kuasanya. Ya, itu ketika aku mencoba melihatnya dari mata Yesus.
Komentar
Posting Komentar