Wah Pre ngajar...... (if you read this tittle, you must be say that)
Well, sebenarnya aku tidak punya kemampuan mengajar. Wong disuruh jadi dosen DKV aja bahkan asdos aku nolak.... Karena aku punya kelemahan, aku mengatakan kelemahan bukan kekurangan hehehe sebenarnya ke-khas-an itu juga bukan kekurangan sih. K-khas-an-ku ini sebenarnya kalau secara umum 'ga cocok lah aku jadi guru. Ke-khas-an-ku adalah aku dikarunia suara yang kecil oleh Sang Pencipta. Suara kecil sehingga orang yang mendengar pasti tidak bisa mendengar dengan keras suaraku. Beberapa orang berkata suaraku pelan, suaraku kecil, suaraku lembut... Aku memang berusaha untuk tidak minder dengan suaraku ini. Meskipun akan ada banyak kerepotan dan banyak merepotkan orang lain. Aku berusaha mencari segi positif dari keberadaan suara kecil yang aku punya....mau tahu???
1) Kalau dikelas semisal aku memilih untuk berbicara dengan teman selama jam pelajaran, guru pun tidak
akan mendengarkan suaraku. Tapi aku tidak mencobanya, hahahaha....makanya predikat "pendiam"
melekat padaku. Sejujurnya aku hanya ingin mematuhi peraturan yang ada. Kalo jam pelajaran aku tidak
banyak bicara, diluar itu aku bisa bebas bicara.
2) Aku bisa bernyanyi-nyanyi kecil tanpa mengganggu orang lain. Hehehe...kecuali mereka yang punya
telinga yang bener2 peka.
Nah...dengan suaraku yang kecil ini, bagaimana mungkin aku mengajar kelas....tanpa bantuan alat pengeras suara, dan mungkin di situasi murid yang rame, jarak berdiri antara guru dan murid jauh....pokoknya ga mungkin lah, sekalipun aku berusaha sekeras dan sekuat tenaga mengeraskan volume, pasti tidak akan bertahan lama. Jadi, kalaupun aku mengajar, lebih baik aku mengajar small group. Karena dengan small group aku bisa lebih mengenal siapa yang aku ajar, lebih fokus lah...
Yup, mungkin karena ini small group aku berani ikut dalam pelayanan ini. Walaupun awalnya aku pesimis dengan program pelayanan ini. Karena untuk mencari tenaga pengajar juga tidak mudah. Secara melihat kondisi jemaat. Mengajar??? sepertinya hal yang tidak menyenangkan....butuh waktu....dll. Tetapi karena ada beberapa orang yang menantang untuk dapat melakukan ini. Okay...let's do it even it's not easy. And see the purpose of this programme, bukan untuk pribadi kita tetapi untuk Tuhan dan sesama. Ya...anak2 yang membutuhkan bantuan belajar.
Awalnya tidak mudah....
Aku berusaha menyelami anak-anak bimbel, apa sifat anak ini, apa kelebihan anak ini, dll. Ya setidaknya hitung2 aku belajar psikologi anak kali ya...(langsung praktek pula). Dan memang tidak mudah mengajar di satu kelas dengan anak-anak yang berbeda-beda kemampuan. Dan hal itu terkadang memacu diriku untuk mencari cara how to teach them.
So...hampir 4 tahun program pelayanan ini berjalan. Kami mendapatkan banyak good feedback dari orang tua murid. Syukur puji Tuhan, gereja bisa memberikan kontribusi kebaikan buat sesama, memberikan perubahan terbaik bagi sesama.
and this year....
Aku masih mengajar lagi. Tetap mengajar di kelas matematika SD kelas 3. Muridku 6 orang....so, this is my class members : Rosy, Ayu, Ayub, Irul, Nadia, Dinda. Oh tidak 6 kids....they are so crowded when i saw them at first..... dan ditambah lagi mereka terdiri dari kemampuan yang berbeda-beda. Oh...tidak semakin pusinglah diriku. Suaraku yang kecil tidak mampu meredakan suara mereka ber-6, bahkan ber-2 pun tidak. Sempat terbesit dalam pikiranku, ingin mengajar dalam kelas terpisah. (to be continued)
Well, sebenarnya aku tidak punya kemampuan mengajar. Wong disuruh jadi dosen DKV aja bahkan asdos aku nolak.... Karena aku punya kelemahan, aku mengatakan kelemahan bukan kekurangan hehehe sebenarnya ke-khas-an itu juga bukan kekurangan sih. K-khas-an-ku ini sebenarnya kalau secara umum 'ga cocok lah aku jadi guru. Ke-khas-an-ku adalah aku dikarunia suara yang kecil oleh Sang Pencipta. Suara kecil sehingga orang yang mendengar pasti tidak bisa mendengar dengan keras suaraku. Beberapa orang berkata suaraku pelan, suaraku kecil, suaraku lembut... Aku memang berusaha untuk tidak minder dengan suaraku ini. Meskipun akan ada banyak kerepotan dan banyak merepotkan orang lain. Aku berusaha mencari segi positif dari keberadaan suara kecil yang aku punya....mau tahu???
1) Kalau dikelas semisal aku memilih untuk berbicara dengan teman selama jam pelajaran, guru pun tidak
akan mendengarkan suaraku. Tapi aku tidak mencobanya, hahahaha....makanya predikat "pendiam"
melekat padaku. Sejujurnya aku hanya ingin mematuhi peraturan yang ada. Kalo jam pelajaran aku tidak
banyak bicara, diluar itu aku bisa bebas bicara.
2) Aku bisa bernyanyi-nyanyi kecil tanpa mengganggu orang lain. Hehehe...kecuali mereka yang punya
telinga yang bener2 peka.
Nah...dengan suaraku yang kecil ini, bagaimana mungkin aku mengajar kelas....tanpa bantuan alat pengeras suara, dan mungkin di situasi murid yang rame, jarak berdiri antara guru dan murid jauh....pokoknya ga mungkin lah, sekalipun aku berusaha sekeras dan sekuat tenaga mengeraskan volume, pasti tidak akan bertahan lama. Jadi, kalaupun aku mengajar, lebih baik aku mengajar small group. Karena dengan small group aku bisa lebih mengenal siapa yang aku ajar, lebih fokus lah...
Yup, mungkin karena ini small group aku berani ikut dalam pelayanan ini. Walaupun awalnya aku pesimis dengan program pelayanan ini. Karena untuk mencari tenaga pengajar juga tidak mudah. Secara melihat kondisi jemaat. Mengajar??? sepertinya hal yang tidak menyenangkan....butuh waktu....dll. Tetapi karena ada beberapa orang yang menantang untuk dapat melakukan ini. Okay...let's do it even it's not easy. And see the purpose of this programme, bukan untuk pribadi kita tetapi untuk Tuhan dan sesama. Ya...anak2 yang membutuhkan bantuan belajar.
Awalnya tidak mudah....
Aku berusaha menyelami anak-anak bimbel, apa sifat anak ini, apa kelebihan anak ini, dll. Ya setidaknya hitung2 aku belajar psikologi anak kali ya...(langsung praktek pula). Dan memang tidak mudah mengajar di satu kelas dengan anak-anak yang berbeda-beda kemampuan. Dan hal itu terkadang memacu diriku untuk mencari cara how to teach them.
So...hampir 4 tahun program pelayanan ini berjalan. Kami mendapatkan banyak good feedback dari orang tua murid. Syukur puji Tuhan, gereja bisa memberikan kontribusi kebaikan buat sesama, memberikan perubahan terbaik bagi sesama.
and this year....
Aku masih mengajar lagi. Tetap mengajar di kelas matematika SD kelas 3. Muridku 6 orang....so, this is my class members : Rosy, Ayu, Ayub, Irul, Nadia, Dinda. Oh tidak 6 kids....they are so crowded when i saw them at first..... dan ditambah lagi mereka terdiri dari kemampuan yang berbeda-beda. Oh...tidak semakin pusinglah diriku. Suaraku yang kecil tidak mampu meredakan suara mereka ber-6, bahkan ber-2 pun tidak. Sempat terbesit dalam pikiranku, ingin mengajar dalam kelas terpisah. (to be continued)
Bagus Pre :)
BalasHapus